KOMPAS.TV - Sejumlah pedagang yang berjualan di kawasan wisata Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah resah dengan adanya wacana tiket naik ke Candi Borobudur.
Mereka khawatir jumlah wisatawan akan berkurang karena asumsi yang keliru dari para wisatawan.
Hal ini akan berdampak pada penghasilan para pedagang yang ikut berkurang.
Baca Juga Membandingkan Tiket di Candi Borobudur dengan Tujuh Keajaiban Dunia, Wajarkah Rp750 Ribu? di https://www.kompas.tv/article/296146/membandingkan-tiket-di-candi-borobudur-dengan-tujuh-keajaiban-dunia-wajarkah-rp750-ribu
Sebelumnya, wacana harga tiket Rp 750 ribu dikemukakan oleh Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan usai meresmikan stasiun pengisian kendaraan listrik umum di Candi Borobudur akhir pekan kemarin.
Sementara, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, yang dimaksud Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan adalah kenaikan harga itu untuk tarif naik ke bangunan Candi Borobudur bukan untuk tiket masuk.
Keputusan kenaikan harga untuk menaiki Candi Borobudur ini bertujuan untuk menjaga dan melestarikan bangunan candi yang mulai terdampak karena adanya kunjungan wisatawan dalam jumlah banyak.
Untuk itu diputuskan adanya kebijakan harga khusus yakni Rp 750 ribu untuk wisatawan lokal dan 100 dollar untuk turis asing.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/296213/wacana-harga-tiket-jadi-rp-750-ribu-pedagang-di-candi-borobudur-resah