JAKARTA, KOMPAS.TV - Belakangan beredar isu renggangnya hubungan Presiden Joko Widodo, dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, PDI-P.
Kabar ini setelah pidato Jokowi dalam rakernas salah satu relawan pendukungnya di Jawa Tengah, beberapa waktu lalu.
Terlebih, sang Ketua Umum, Megawati Soekarno Putri dan putrinya, Puan Maharani tak hadir dalam beberapa agenda yang dihadiri Presiden Jokowi.
Sebut saja, pernikahan adik Jokowi di Solo pada (26/05) dan peringatan Hari Lahir Pancasila, di Ende, Nusa Tenggara Timur, (1/06).
Namun Menteri Sekretaris Negara, Pratikno menepis isu tersebut.
Pratikno menjelaskan, hubungan Presiden Joko Widodo dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Sukarno Putri baik-baik saja.
Baca Juga Pengamat: Duet Ganjar-Anies di Pilpres 2024 Minimalkan Politik Identitas di https://www.kompas.tv/article/295388/pengamat-duet-ganjar-anies-di-pilpres-2024-minimalkan-politik-identitas
Pratikno juga menambahkan kemungkinan alasan tidak hadirnya Megawati di beberapa acara.
Seperti diketahui, Megawati juga merupakan Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila, BPIP.
Pratikno juga menjelaskan alasan Megawati yang juga sebagai tak hadir dalam peringatan Hari Lahir Pancasila.
Isu renggangnya hubungan Jokowi dengan Megawati, awalnya bergulir setelah pernyataan dari salah seorang pengamat politik.
PDI-P pun tak tinggal diam, senada dengan Menseneg Pratikno, Sekjen DPP PDI-P, Hasto Kristiyanto juga menyatakan bahwa hingga saat ini, hubungan sang presiden dengan Ketua Umum PDIP, sangat baik.
Hasto menegaskan, bahwa dalam berkomentar seorang pengamat politik harus memiliki suatu konstruksi pemikiran berdasarkan fakta bukan berdasarkan praduga.
Singkat kata, situasi politik semakin memanas jelang Pilpres 2024.
Beberapa partai politik seolah berlomba-lomba, memberi tontonan publik akan pilihan calonnya ke depan juga dari para relawan pendukung.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/295667/isu-hubungan-jokowi-retak-dengan-pdi-p-pengamat-dipicu-oleh-kecondongan-jokowi-pada-ganjar