KOMPAS.TV - Banyak yang mengaitkan urusan batalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 di Indonesia ada hubungannya dengan urusan politik.
Mau tidak mau, suka tidak suka, sepertinya demikian.
Indikasi ini tampak dari dugaan renggangnya hubungan Presiden Joko Widodo dengan partai politik pendukung utama Jokowi, PDI Perjuangan.
Publik menyimpulkan demikian karena pernyataan Jokowi yang menyiratkan kekesalan serta absennya PDI Perjuangan dalam sejumlah pertemuan politik yang dihadiri Jokowi.
Baca Juga Momen Ganjar Antar Gibran Pulang Usai Mendadak Panggil ke Semarang di https://www.kompas.tv/article/394445/momen-ganjar-antar-gibran-pulang-usai-mendadak-panggil-ke-semarang
Belum lagi hubungan yang makin mesra antara Jokowi dan Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.
Banyak yang bilang, termasuk Presiden Jokowi agar jangan mencampuradukkan sepak bola dengan politik.
Tapi itu sepertinya hanya jadi angin berbisik, karena dengan lantang sepak bola di Indonesia berkali-kali dijadikan komoditas politik.
Itu tidak dilarang, asalkan politik juga dengan sehat bisa membangun sepak bola sehingga menyenangkan publik.
Sedangkan urusan internal partai politik sebaiknya tidak menyeret sepak bola , sebaga olah raga primadona publik.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/394449/gara-gara-piala-dunia-u-20-batal-hubungan-jokowi-dan-pdi-p-renggang