KOMPAS.TV-Ketika melihat spesimen mahluk hidup atau sampel organ yang disimpan dalam wadah berair di laboratorium.
Menimbulkan rasa ingin tahu cairan apa yang menyelubungi organ tersebut?
Ternyata cairan alkohol yang digunakan untuk mengawetkan organ yang ada dalam wadah itu
Tapi, bagaimana caranya? Melansir Livescience berikut ulasannya.
Alkohol ternyata bisa membantu menunda pertumbuhan bakteri bahkan bisa sampai bertahun-tahun.
"Ada cukup air dalam larutan sehingga jaringan akan tetap terhidrasi untuk membantu hewan atau spesimen mempertahankan bentuknya dan ada cukup alkohol untuk mencegah pertumbuhan jamur dan bakteri" papar Katherine Maslenikov Manajer koleksi ikan di Museum Burke di Seattle.
Katherine seringnya menggunakan alkohol khususnya etanol untuk penyimpanan jangka panjang.
Contohnya, sesudah menyuntikan formalin pada ikan untuk menyetop proses biologis internal ia kemudian merendam spesimen ikan dalam toples alkohol 70 % dan air 30 %.
Pengawetan alkohol ini cukup sulit Karena menggunakan terlalu banyak atau sedikit alcohol bisa mempengaruhi bentuk dan fleksibilitas sampel atau menurunkan kemampuan pengawetan.
Alkohol konsentrasi tinggi memang bisa mengawetkan spesimen namun proses ini juga dapat membuat spesimen layu karena kehilangan air dan rapuh.
Sedangkan di sisi lain jika terlalu banyak kandungan air spesimen akan lebih cepat rusak.
Baca Juga Bagaimana Mencuci Piring Bisa Menjadi Cara Healing yang Ampuh? di https://www.kompas.tv/article/280477/bagaimana-mencuci-piring-bisa-menjadi-cara-healing-yang-ampuh
Editor Video & Grafis: Joshua Victor
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/293978/kenapa-alkohol-dipakai-sebagai-bahan-pengawet