JAKARTA, KOMPASTV - Sahabat Kompas.tv, diare kerap dianggap kebanyakan orang sebagai penyakit dimana intensitas buang air besar atau BAB menjadi lebih sering.
Selain lebih seringnya aktifitas BAB terjadi, biasanya diarea juga dibarengi dengan dehidrasi, akibat sering terbuangnya cairan dalam tubuh.
Walau diare berlangsung singkat, yaitu antara dua hinga tiga hari, namun perlu diwaspadai, apabila diare terjadi secara terus menerus.
Hal ini bisa dikarenakan adanya iritasi pada usus besar.
Saat anda mengalami diare, pada tahapan buang air besar, tinja atau feses biasanya terasa kendur dan berair.
Baca Juga Cegah Penyebaran Hepatitis Akut Anak, Unit Kesehatan Sekolah Diaktifkan! di https://www.kompas.tv/article/292208/cegah-penyebaran-hepatitis-akut-anak-unit-kesehatan-sekolah-diaktifkan
Hal ini sangatlah umum dan biasanya tidak serius.
Namun apabila intensitas diare yang dialami cukup sering, baiknya hal ini menjadi perhatian yang serius, terutama apabila hal ini dialamai oleh anak di bawah umur.
Ada beberapa hal yang perlu Sahabat Kompas Tv ketahui untuk mencegah diare terjadi, apalagi saat ini kita masih berada pada musim penghujan, dimana perkembangan jamur, bakteri dan virus dapat berkembang dengan cepat, yaitu yang utama dengan menjaga kebersihan tubuh, terutama dengan rajin mencuci tangan.
Menjaga kebersihan hunian dan lingkungan, terutama dimusim penghujan karena retan penyebaran jamur, bakteri dan virus. Memperhatikan kebersihan makanan dan minuman yang dikonsumsi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/292511/diare-tidak-bisa-dianggap-remeh-kenali-gejalanya-dan-segera-periksakan-jika-memburuk-ayo-sehat