GIANYAR, KOMPAS TV - Jika sebelumnya seusai masa panen padi di Subak Telun Ayah, Tegallalang, Gianyar, Bali, membakar jerami untuk membersihkan lahan persawahan, namun kini tradisi tersebut mulai ditinggalkan.
Hal ini karena jerami yang dapat dimanfaatkan menjadi pupuk, tidak lagi terbuang sia-sia dengan cara dibakar.
Pola bakar jerami, tradisi sebelum mengolah lahan persawahan pun kini ditingkatkan dengan cara mengolah jerami menjadi pupuk kompos.
Caranyapun cukup sederhana. Hanya dengan membasahi jerami dan ditempatkan ke dalam box berbahan terpal, kemudian jerami ditaburi tanah sebagai pengganti pupuk kandang. Dalam pengolahan pupuk kompos ini, dilakukan dengan perbandingan 1 : 1, dengan berlapis antara bahan jerami dan tanah. Menurut penelitian, 1 ton jerami menghasilkan hingga 1/3 sampai 1/2 ton kompos jerami.
Pengolahan yang dipandu akademisi Fakultas Pertanian Univeristas Warmadewa ini menyebut, pupuk kompos kemudian bisa dihasilkan dalam waktu yang singkat yakni hanya dalam waktu satu bulan
Sementara itu, menunggu masa bercocok tanam, kegiatan pengomposan jerami dapat ditabur di lahan persawahan.
Diharapkan, selain akan mengatasi polusi akibat asap pembakaran jerami, dalam waktu tertentu, petani tidak lagi tergantung dengan pupuk kimia. Kompos jerami ini mengandung unsur hara makro dan mikro yang dapat lebih menyuburkan tanah.
#komposjerami #subaktelunayah #inengahmuliartha
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/290027/olah-jerami-jadi-pupuk-kompos