PEMALANG, KOMPAS.TV - Pulang kampung atau mudik di Hari Raya Idul Fitri di tahun ini tentunya sangat ditunggu-tunggu. Bagi anda yang dua tahun tidak bisa mudik pastinya kangen untuk mencicipi kuliner yang ditawarkan disepanjang jalur mudik, salah satunya sate loso khas Pemalang, yang menjadi buruan para perantau yang melakukan perjalanan darat.
sate loso merupakan kuliner khas pemalang yang berbahan dasar daging kerbau atau sapi// sate loso diambil dari nama pelopor sate ini yaitu pak loso//
resep sate loso pun menyebar dan membuat banyak warga di pemalang berjualan sate loso// salah satu yang legendaris adalah sate loso pak no di jalan a yani pemalang //
Sate loso berbahan daging khusus, diambil bagian dalam sapi atau kerbau, agar lebih enak, empuk dan bebas kolesterol. Sebelum dibakar, daging diberi bumbu khusus agar meresap, kemudian ditusukkan ke bambu.
Daging kemudian dibakar dengan arang, setelah setengah matang, diberi bumbu dan dibakar hingga matang . Setelah dibakar, disajikan dengan bumbu kacang berwarna merah yang lembut dan bercita rasa khas, manis gurih juga pedas. Sate loso juga dihidangkan bersama dengan sup yang berisi urat, tulang muda dan taoge.
Pedagang sate loso di sini sudah generasi ke empat. Sate ini banyak didatangi para pecinta kuliner dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya juga luar Jawa yang kebetulan melintas.
Harga satu porsi sate loso Rp 30.000, sudah lengkap dengan nasi dan minuman teh panas atau es teh. Sejumlah penikmat sate loso mengaku sangat menyukai sate loso karena rasanya gurih, manis, dagingnya empuk dan dilengkapi sambal kacang dan cocok dinikmati kapan saja.
"Ini rasanya enak, unik gitu, sambelnya sambel kacang. Biasanya kan kalo daging sapi atau kambing sambelnya sambel kecap, ini sambel kacang, jadi beda rasanya," ujar Mukti Wibowo, penikmat sate.
Jika anda penasaran, silahkan mencoba sate loso pak no ini. Lokasinya di tengah kota sehingga sangat mudah dijangkau.
#sateloso #pemalang #mudik
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/284557/mudik-sate-loso-diburu-perantau