MANDAILING NATAL, KOMPAS.TV - Untuk kesekian kalinya, sumur bor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi milik PT Sorik Marapi Geothermal Power, SMGP, di Mandailing Natal Sumatera Utara, memakan korban.
Puluhan warga termasuk bayi, dibawa ke rumah sakit karena keracunan gas hidrogen sulfida yang diduga bocor dari dalam sumur.
Pihak perusahaan terus berupaya mengendalikan kebocoran gas alam beracun di kompleks pembangkit listrik tenaga panas bumi, di Desa Sibanggor Julu, Puncak Sorik Marapi.
Meski demikian, potensi kebocoran gas masih bisa terulang.
Baca Juga Cerita Korban Keracunan Gas di Mandailing Natal, Alami Sesak dan Sakit Kepala di https://www.kompas.tv/article/283113/cerita-korban-keracunan-gas-di-mandailing-natal-alami-sesak-dan-sakit-kepala
Aktivitas pengeboran pun, dihentikan sementara setelah 21 warga, minggu (24/04) kemarin, diduga menjadi korban keracunan gas alam yang keluar dari sumur bor.
Polisi pun kini terus melanjutkan penyelidikan.
Video amatir ini menunjukkan, kebocoran pipa gas terjadi, saat pengeboran sumber panas bumi, oleh PT Sorik Marapi Geothermal Power, pada hari Minggu kemarin.
Semburan gas dan air pekat, menggenangi jalan di sekitar perusahaan itu.
Bukan kali pertama, kebocoran gas, juga terjadi Maret lalu, dan beberapa kali sebelumnya.
Namun, belum ada ganti rugi yang diberikan kepada warga, atau sanksi apapun yang diterima perusahaan tersebut, atas kebocoran gas beracun yang terus berulang.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/283179/21-warga-termasuk-bayi-jadi-korban-keracunan-gas-hidrogen-sulfida-dari-sumur-pltp