BANJARNEGARA, KOMPAS.TV - Diduga akibat keracunan gas alam, sembilan pekerja sumur bor Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) milik PT Geo Dipa Energi di Banjarnegara, Jawa Tengah, dilarikan ke rumah sakit di Wonosobo, pada Sabtu (12/3) petang.
Delapan dirawat intensif, sementara satu orang meninggal dunia.
Sebelum dirujuk ke RSUD Wonosobo, kesembilan pekerja yang diduga keracunan gas HS atau hidrogen sulfida ini sempat dievakuasi ke Puskesmas Kejajar.
Namun, nyawa satu orang pekerja diantaranya tak tertolong.
Para korban mengalami sesak napas dan kejang setelah menghirup gas beracun tersebut.
Hingga Minggu (13/3) dini hari, 3 dari 8 korban selamat dan masih dirawat intensif di ruang ICU.
Saat kejadian, salah satu pekerja PLTP Geo Dipa unit Dieng berinisiatif untuk memeriksa alat ukur tekanan di salah satu sumur pada Sabtu sore.
Diduga korban meninggal dunia karena menghirup gas beracun yang tiba-tiba keluar bersamaan dengan air dari dalam sumur yang terbuka otomatis.
Perusahaan PT Geo Dipa Energi sebagai pemilik PLTP, beserta polisi dan TNI memastikan, tidak ada gas beracun yang bocor hingga ke permukiman penduduk.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/270008/bertugas-periksa-sumur-bor-9-pekerja-pltp-di-banjarnegara-jateng-keracunan-gas-hidrogen-sulfida