JAKARTA, KOMPAS.TV - Nama mantan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, kembali mencuat dalam beberapa hari terakhir ini.
Pengurus Ikatan Dokter Indonesia memecat mantan Menteri Kesehatan, Terawan Agus Putranto secara permanen, dari keanggotaan IDI pada Forum Muktamar ke-31 IDI, di Banda Aceh Jumat (25/03) malam lalu.
Hal itu berdasarkan hasil keputusan Majelis Kehormatan Etik Kedokteran IDI.
Komisi IX DPR menyesalkan pemecatan mantan Menkes Terawan dari IDI.
Komisi IX menyatakan, harus ada jalan keluar dari IDI selain pemecatan Dokter Terawan.
Khususnya untuk masyarakat yang harus dapat mengakses pelayanan kesehatan dari Dokter Terawan.
Baca Juga Pemecatan Terawan : PDSRKI Protes Melalui Surat Resmi Hingga Pendapat Wakil Ketua MPR di https://www.kompas.tv/article/274428/pemecatan-terawan-pdsrki-protes-melalui-surat-resmi-hingga-pendapat-wakil-ketua-mpr
Kiprah Terawan Agus Putranto, di bidang medis tak bisa dianggap enteng.
Awal karir Terawan dimulai saat dia lulus Fakultas Kedokteran UGM Yogyakarta.
Kemudian menempuh pendidikan Spesialis Radiologi Universitas Airlangga Surabaya.
Dan pendidikan Doktoral di Universitas Hasanuddin Makassar 2016.
Dia juga menjabat sebagai Dokter Militer berpangkat Mayor Jenderal TNI.
Serta pernah menjadi Menteri Kesehatan Kabinet Indonesia Maju.
Dokter Terawan dikenal sebagai pakar medis yang inovatif dengan terobosannya.
Di antaranya menemukan terapi "cuci otak" DSA (Digital Subtraction Angiography) dan juga menggagas vaksin nusantara covid-19.
Namun kedua inovasi Terawan itu menjadi kontroversi.
Dengan pemecatan Terawan dari IDI, maka dia terancam tidak bisa membuka praktik dokter.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/274467/pemecatan-dokter-terawan-dari-keanggotaan-idi-menuai-kontroversi-komisi-ix-dpr-sesalkan-pemecatan