KOMPAS.TV-Selain terkenal akan pemandangannya yang indah, Lombok juga punya tradisi pertarungan yang mirip gladiator.
Cukup mengerikan sekaligus menarik untuk disaksikan, melihat dua orang bertarung menggunakan senjata dan perisai.
Dua-duanya tidak menggunakan pakaian alias telanjang dada.
Pertarungan itu bernama peresean atau perisaian, termasuk seni tari dari Lombok. Tradisi ini dilakukan oleh masyarakat suku Sasak, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Melansir Academia.edu peresean adalah pertarungan dua lelaki menggunakan senjata tongkat rotan (penjalin). Dengan perisai dari kulit kerbau yang tebal dan keras (perisai disebut ende).
Awalnya, peresean merupakan pelampiasan emosi raja-raja di masa lampau, saat menang perang melawan musuh.
Petarung peresean disebut pepadu . Ada pula wasit yang disebut dengan pakembar.
Pepadu bertarung sampai salah satunya mengeluarkan darah, yang berdarah dianggap kalah, mereka bertarung dengan suara musik tabuhan, diawasi oleh pakembar.
Zaman dahulu peresean digunakan untuk melatih ketangkasan pria suku Sasak, dalam mengusir penjajah.
Peresean juga termasuk media pepadu melatih ketangkasan, dan keberanian bertanding.
Kabarnya, dahulu peresean juga sebagai upacara pemohon hujan.
Sekarang, peresean digelar untuk menyambut wisatawan yang datang ke Lombok.
Baca Juga Tropi MotoGP Mandalika 2022 Buatan Anak Bangsa di https://www.kompas.tv/article/271556/tropi-motogp-mandalika-2022-buatan-anak-bangsa
Editor Video & Grafis: Arief Rahman
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/271564/mengenal-peresean-tradisi-adu-kekuatan-fisik-dari-lombok