KLUNGKUNG, KOMPAS.TV - Jelang Hari Raya Nyepi, para pemuda di Desa Dawan Kaler, Kabupaten Klungkung, Bali membuat ogoh-ogoh yang beda dari biasanya, yakni terbuat dari daun pisang keringyang diambil langsung dari lahan milik warga desa.
Penggunaan keraras berawal dari banyaknya daun pisang tak terpakai dari lahan perkebunan warga.
Diizinkannya kembali arak arakan ogoh ogoh oleh Gubernur Bali pun membuat warga antusiasi berkarya.
Para pemuda pun antusias berkumpul di Balai Banjar Kayehan, Desa Dawan Kaler, Kabupaten Klungkung, Bali membuat ogoh ogoh dari keraras.
Jika biasanya pembuatan ogoh ogoh menghabiskan dana puluhan juta rupiah, pemanfaatan daun pisang kering menjadi alternatif yang lebih murah serta ramah lingkungan.
Dalam waktu 6 hari, ogoh-ogoh selesai dikerjakan dan rencananya akan diarak keliling desa pada hari pangrupukan, yakni sehari sebelum Hari Raya Nyepi.
Baca Juga Hari Raya Nyepi, Kawasan Wisata Bromo Bakal Ditutup Total pada 3 Maret 2022 di https://www.kompas.tv/article/266158/hari-raya-nyepi-kawasan-wisata-bromo-bakal-ditutup-total-pada-3-maret-2022
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/266447/ogoh-ogoh-dari-kelaras-selain-ramah-lingkungan-tentunya-jadi-alternatif-yang-lebih-murah