BALI, KOMPASTV Menjelang perayaan hari raya nyepi, membuat ogoh-ogoh sudah menjadi tradisi bagi para pemuda-pemudi Bali.
Ogoh-ogoh adalah karya sendi dari kebudayaan Bali yang menggambarkan kepribadian Bhuta Kala.
Di Denpasar, 15 orang pemuda mencurahkan ide kreatifnya untuk membuat ogoh-ogoh. Mereka menggunakan bahan ramah lingkungan untuk membuat karya seni tersebut.
Sekujur tubuh ogoh-ogoh dibuat menggunakan kulit telur. Kulit telur ini diambil dari pedagang martabak dan nasi goreng di Denpasar.
Selain menggunakan kulit telur, ogoh-ogoh juga menggunakan kulit kelapa, serat pandan.
Yang menarik, meski dibuat dari bahan-bahan ramah lingkungan, ternyata ogoh-ogoh ini juga dilengkapi dengan teknologi.
Teknologi yang digunakan adalah motor listrik yang berfungsi sebagai penggerak. Untuk menggerakkan ogoh-ogoh ini, dapat menggunakan smartphone android.
Rencananya, ogoh-ogoh ini akan di arak pada malam pengrupukan atau sehari sebelum nyepi. Untuk membuat ogoh-ogoh ini, membutuhkan biasa sekitar 15 juta rupiah.