GUNUNGKIDUL, KOMPAS.TV - Sebuah sekolah di Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, mewujudkan kemandirian pangan dengan memberdayakan warga untuk budidaya kacang koro sebagai pangan alternatif pengganti kedelai.
Tak hanya meningkatkan dan menjaga produksi pertanian, sekolah ini juga memberikan edukasi kepada anak-anak tentang potensi pangan lokal yang ada di daerahnya.
Mencangkul, menanam bibit, memetik hasil kebun, hingga diolah menjadi tempe; kegiatan seperti ini sudah menjadi aktivitas rutin di sebuah sekolah di Kabupaten Gunungkidul satu ini.
Sekolah Pagesangan yang berada di Dusun Wintaos, Desa Girimulyo, Kapanewon Panggang ini menjadi sarana anak-anak untuk menimba ilmu.
Anak-anak di desa ini diajarkan mengenali alam di sekitar mereka serta mengangkat potensi yang dimilikinya.
Berbagai jenis koro dibudidayakan warga, dan kacang koro ini memiliki potensi ekonomi karena bisa menjadi alternatif pengganti kedelai.
Upaya mengangkat potensi alam yang dilakukan sekolah pagesangan sejak 2008 kini telah membuahkan hasil.
Warga di Dusun Wintaos tak lagi kesulitan menjual kacang-kacangan hasil ladang dan produk makanan seperti tempe yang diproduksi warga juga laris di pasaran.
Bahkan, sejak 2014, tempe koro menjadi salah satu unit usaha di desa ini.
Warga bahkan memanfaat media sosial untuk menjual tempe koro.
Warga yang berprofesi sebagai pembuat tempe koro pun merasakan dampak ekonomi dengan keberadaan sekolah pagesangan ini.
Penghasilan yang sebelumnya hanya berkisar Rp 250-500 ribu sebulan, kini bisa menghasilkan Rp 2,5-3 juta per bulan.
Dengan tujuan berdaya dari desa, Sekolah Pagesangan ingin mewujudkan kedaulatan ekonomi bagi warga di Dusun Wintaos dan seluruh masyarakat bisa merasakan langsung dampak dari hasil pertanian mereka.
Selain sebagai upaya memutar roda ekonomi, pemberdayaan masyarakat di Dusun Wintaos ini juga dilakukan untuk menekan angka urbanisasi yang masih cukup tinggi di daerah ini.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/265867/pernah-coba-tempe-yang-terbuat-dari-kacang-koro-asli-dari-dusun-wintaos-gunungkidul-diy