KOMPAS.TV - Satu lagi bahan pangan yang harganya naik di pasaran daging sapi, kenaikannya yang terasa dalam hitungan minggu di masa pandemi ini semakin dikeluhkan pedagang dan konsumen.
Seperti di pasar Kebayoran Lama Jakarta, harga daging sapi mulai menyentuh angka Rp 130 ribu per kilogram.
Baca Juga Pedagang Daging Sapi di Pasar Kebayoran Lama Ancam Mogok Jualan 5 Hari di https://www.kompas.tv/article/265307/pedagang-daging-sapi-di-pasar-kebayoran-lama-ancam-mogok-jualan-5-hari
Bahkan, kenaikan harga ini membuat pedagang daging memastikan rencananya untuk mogok jualan.
Kenaikan harga daging juga dikeluhkan pedagang pasar tradisional di Depok, Jawa Barat.
Pedagang mengatakan, kenaikan harga daging sapi di Depok setidaknya sudah terjadi selama 3 minggu.
Menurut Dewan Pengurus Pusat Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi), kenaikan harga daging sapi sejak Desember 2021 dipicu kenaikan harga sapi hidup di tingkat importir.
Tiga provinsi dengan konsumsi daging sapi tertinggi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dengan 1.200 pasar aktif.
Hanya di wilayah ini, potensi kerugian dialami rumah pemotongan dan pedagang hingga seratus 5 miliar per bulan, jika harga pokok penjualan pedagang tidak dinaikkan.
Kementerian Perdagangan pun merespon, kenaikan harga daging sapi dengan menyiapkan langkah mitigasi akibat situasi global.
Menurut M Lutfi, salah satu negara pengekspor sapi ke Indonesia yakni Australia mulai membatasi ekspor menjadi hanya 40 persen dari jumlah normal.
Pemenuhan stok dan stabilitas harga sejumlah bahan pangan di dalam negeri setiap tahun terpengaruh kebijakan impor dari negara asal.
Pemerintah dituntut segera memberi solusi masalah pangan di dalam negeri agar tidak semakin membebani masyarakat di tengah pandemi.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/265490/harga-daging-sapi-ikut-naik-apa-penyebabnya