KOMPAS.TV - Belum kelar dengan masalah kenaikan harga kedelai impor yang membuat pasokan tahu-tempe minim di pasar, kemudian minyak goreng yang tidak murah lagi.
Kini harga daging sapi pun merangkak naik hingga membuat pedagang daging berencana mogok berjualan.
Seperti di pasar Kebayoran Lama Jakarta, harga daging sapi mulai menyentuh angka Rp 130 ribu per kilogram.
Baca Juga Setelah Minyak Goreng dan Kedelai, Kini Harga Daging Sapi Ikut Naik di https://www.kompas.tv/article/265306/setelah-minyak-goreng-dan-kedelai-kini-harga-daging-sapi-ikut-naik
Bahkan, kenaikan harga ini membuat pedagang daging memastikan rencananya untuk mogok jualan.
Kenaikan harga daging juga dikeluhkan pedagang pasar tradisional di Depok, Jawa Barat.
Pedagang mengatakan, kenaikan harga daging sapi di Depok setidaknya sudah terjadi selama 3 minggu.
Menurut Dewan Pengurus Pusat Jaringan Pemotong dan Pedagang Daging Indonesia (Jappdi), kenaikan harga daging sapi sejak Desember 2021 dipicu kenaikan harga sapi hidup di tingkat importir.
Tiga provinsi dengan konsumsi daging sapi tertinggi DKI Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dengan 1.200 pasar aktif.
Hanya di wilayah ini, potensi kerugian dialami rumah pemotongan dan pedagang hingga seratus 5 miliar per bulan, jika harga pokok penjualan pedagang tidak dinaikkan.
Pakar Peternakan UNPAD Rohadi Tawaf mengatakan, kebijakan pemerintah banyak yang kontra produktif.
Menurut Rohadi pemerintah tidak serius dalam mengelola peningkatan produksi di dalam negeri ini.
Rohadi menyebut, kemungkinan food trap bisa terjadi, dimana ada keterangkapan pangan khususnya daging sapi terhadap impor makin serius dan sulit ditahan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/265491/susul-kedelai-dan-migor-harga-daging-sapi-ikut-naik-pakar-bisa-terjadi-food-trap