BANJARMASIN, KOMPAS.TV - Proses pembelajaran tatap muka terbatas di SMA Negeri 5 Banjarmasin kembali digelar pasca menjalani pembelajaran jarak jauh.

Sebelumnya pembelajaran jarak jauh dilaksanakan selama lima hari sejak jumat hingga rabu lantaran ada satu tenaga pendidik atau guru yang positif covid-19 saat dilakukan tes acak.

Baca Juga Puncak Pertambahan Kasus Baru Covid-19 di Kabupaten Banjar Diperkirakan Akhir Februari di https://www.kompas.tv/article/260443/puncak-pertambahan-kasus-baru-covid-19-di-kabupaten-banjar-diperkirakan-akhir-februari

Informasi terakhir kondisi kesehatan guru tersebut telah berangsur membaik namun tidak diperkenankan untuk masuk ke sekolah hingga 14 hari kedepan.

"Sudah membaik tapi tetap saya tidak izinkan hari ini turun, dia sudah menyampaikan "saya sudah baik pak, bisakah turun?" saya bilang istirahat dulu sampai 14 hari dan melakukan tes ulang lagi kalo sudah betul-betul negatif baru kita izinkan turun," Ucap Kepala SMA Negeri 5 Banjarmasin, Mukhlis Takwin.

Baca Juga Kasus Covid-19 Meningkat, 18 Probable Omicron, Warga Banjarbaru Diminta Kurangi Mobilitas di https://www.kompas.tv/article/260442/kasus-covid-19-meningkat-18-probable-omicron-warga-banjarbaru-diminta-kurangi-mobilitas

Agar tidak sampai terulang melaksanakan pembelajaran jarak jauh pihak sekolah menginstruksikan kepada semua guru memantau kondisi kesehatan siswanya.

Dalam melaksanakan pembelajaran tatap muka terbatas pihak sekolah menerapkan sistem shift pada jadwal pelajaran hingga membatasi satunya kelasnya hanya diisi 50 persen.

Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/260444/guru-positif-covid-19-sman-5-banjarmasin-laksanakan-ptm-terbatas