KOMPAS.TV - Harga minyak goreng tak kunjung turun, Presiden Joko Widodo memberi perintah kepada Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi untuk menstabilkan harga minyak goreng di pasaran.
Presiden Joko Widodo ingatkan menteri eprdagangan untuk mencipatkan harga minyak goreng yang terajangkau bagi masyarakat.
Bila diperlukanm, presiden minta Mendag untuk kembali melakukan operasi pasar untuk menstabilkn harga minyak goreng.
Harga minyak goreng di sejumlah pasar tradisional di Kota Madiun Jawa Timur terpantau masih tinggi. Saat ini harga tertinggi mencapai Rp 18.500 rupiah untuk curah.
Harga yang masih tinggi tidak hanya pada minyak goreng curah saja, harga minyak goreng kemasan juga tidak mau kalah.
Yang sebelumnya Rp 201 ribu perkarton, saat ini harga tertinggi Rp 235 ribu perkarton, atau jika dijual perliter mencapai harga Rp 20 ribu.
Masih tingginya harga minyak goreng ini dikeluhkan oleh warga terutama bagi mereka pedagang minyak eceran karena peminatnya juga menurun.
Dalam langkah menstabilkan harga minyak goreng, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan menyatakan, pemerintah sudah menyiapkan anggaran untuk membayar selisih harga dan akan kembali bekerjasama dengan produsen untuk menyiapkan harga minyak goreng dalam kemasan sederhana seharga Rp 14 ribu per liter.
Oke Nurwan menyebut, bahwa minyak goreng tidak boleh dijual dengan curah tetapi dalam bentuk kemasan supaya langsung diterima masyakarat.
Oke juga mengatakan, mulai bulan Januari minyak goreng murah seharaga Rp 14 ribu akan disalurkan ke pasar.
"Akan tersedia minyak goreng kemasan sederhana dengan harga Rp 14 ribu." Ujar Oke Nurwan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/248776/penyaluran-minyak-goreng-seharga-rp-14-ribu-akan-diperluas-ke-pasar