JAKARTA, KOMPAS.TV - Tercatat 15 kali gempa susulan di Nusa Tenggara Timur (NTT) usai terjadi gempa bumi bermagnitudo 7,4 per pukul 12.40 WITA pada Selasa (14/12/2021).
Hal itu disampaikan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologis dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati.
"Kami monitor ada 15 aktivitas gempa susulan dengan kekuatan maksimum 5,6," kata Dwikorita dalam konferensi pers secara virtual, Selasa (14/12/2021).
Ia pun meminta masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan informasi yang tidak bertanggung jawab terkait gempa bumi.
Baca Juga Takut Kembali ke Rumah, Warga Pesisir Pantai Pilih Mengungsi di Lapangan Kantor Bupati Sikka di https://www.kompas.tv/article/241878/takut-kembali-ke-rumah-warga-pesisir-pantai-pilih-mengungsi-di-lapangan-kantor-bupati-sikka
Selain itu, ia meminta masyarakat memeriksa dan menghindari bangunan-bangunan yang retak dan rusak akibat gempa.
"Jadi ancaman tsunami sudah berakhir tetapi gempa susulan masih tercatat masih terjadi," ujarnya.
Lebih lanjut, Dwikorita meminta, masyarakat yang berada di Pantai Flores Timur bagian utara dan Pulau Lembata tetap waspada dan segera mencari tempat perlindungan yang lebih tinggi apabila terjadi gempa.
"Jangan menunggu sirine. Tiba-tiba ada goncangan kuat atau ayunan lama lebih dari 10, mohon juga mencari tempat yang lebih tinggi," ucap dia.
Sebelumnya diberitakan, BMKG mengeluarkan peringatan dini tsunami menyusul gempa bumi magnitudo 7,4 di barat laut Larantuka, NTT, Selasa.
Editor: Villa Randita
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/241880/bmkg-terjadi-15-kali-gempa-susulan-di-ntt-usai-gempa-bermagnitudo-7-4