KOMPAS.TV - Bencana guguran awan panas Gunung Semeru meluluh lantakan sedikitnya 8 desa di dua kecamatan di Lumajang Jawa Timur.
Wilayah terdampak paling parah berada di kaki Gunung Semeru yang berada di zona berbahaya sesuai peta rawan bencana Badan Geologi Kementerian ESDM.
Menurut Presiden Joko Widodo sekitar 2.000 rumah di zona berbahaya akan segera direlokasi.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyebut sebagian besar korban di pengungsian masih trauma dengan permukiman yang lama.
Pilihan wilayah aman yang saat ini sedang dikaji juga dipastikan tak jauh dari wilayah pertanian dan usaha warga.
Aspek keamanan geologi wilayah rencana relokasi saat ini dikaji Badan Geologi Kementerian ESDM untuk permukiman warga jangka panjang.
Baca Juga Waspada Awan Panas Guguran Gunung Merapi, Jarak Luncurnya 2.000 Meter ke Barat Daya di https://www.kompas.tv/article/241053/waspada-awan-panas-guguran-gunung-merapi-jarak-luncurnya-2-000-meter-ke-barat-daya
Hampir semua warga yang terdampak bencana guguran awan panas Gunung Semeru sepakat direlokasi ke wilayah yang lebih aman.
Salah satunya diungkapkan Ibu Sriwati, warga Dusun Sumbersari yang dilalui aliran lahar dingin Gunung Semeru Sabtu lalu.
Selain rumah dan permukiman warga sedikitnya 13 fasilitas umum termasuk jembatan akses antar wilayah rusak parah dan mengisolir beberapa wilayah terdampak.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/241064/zona-bahaya-semeru-presiden-jokowi-sebut-relokasi-warga-akan-segera-diputuskan