JEMBER, KOMPAS.TV - Produsen kerupuk di Jember Jawa Timur mensiasati mahalnya harga minyak goreng dengan mengurangi jumlah kerupuk dalam kemasan dan memperkecil ukuran. Hal itu dilakukan agar mereka tidak rugi dan tetap bisa memenuhi permintaan pemesan.
Strategi mengurangi isi dalam kemasan dan memperkecil ukuran kerupuk dilakukan oleh sejumlah produsen kerupuk di sentra usaha kerupuk Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Kabupaten Jember. Salah satunya rumah produksi kerupuk tepung ikan dan bawang milik Rosyidul Abror.
Baca Juga Minyak Goreng Naik, Ukuran Rambak Mengecil di https://www.kompas.tv/article/226952/minyak-goreng-naik-ukuran-rambak-mengecil
Ia terpaksa menggunakan strategi tersebut agar tidak merugi di tengah naiknya harga minyak goreng di pasaran. Harga minyak goreng saat ini menembus angka 35 ribu rupiah per 2 liter. Padahal sebelumnya 25 ribu rupiah. Sedangkan untuk minyak goreng curah naik 20 ribu rupiah per kilogram dari harga 10 ribu rupiah.
Dalam sehari, Abror dapat menghabiskan 3 kuintal tepung kerupuk untuk memenuhi permintaan pelanggan dari Jember, Bondowoso, Situbondo dan Banyuwangi.
Hal serupa juga dilakukan oleh Sugianto. Ia terpaksa memperkecil ukuran kerupuk untuk menyiasati tingginya biaya produksi. Beruntung meski ukuran kerupuknya mengecil, konsumen tetap setia membeli kerupuknya.
Baca Juga Sempat Turun, Kini Harga Minyak Goreng Kembali Naik di https://www.kompas.tv/article/233331/sempat-turun-kini-harga-minyak-goreng-kembali-naik
Selain permasalahan tingginya harga minyak goreng, produsen kerupuk juga dihadapkan dengan masalah tingginya curah hujan yang mengganggu proses penjemuran kerupuk.
#MinyakGoreng #KerupukTepung #KerupukIkan
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/234786/minyak-goreng-mahal-ukuran-kerupuk-diperkecil