MALANG, KOMPAS.TV - Perusahaan Umum Kehutanan Indonesia (Perhutani) mengakui ada peralihan fungsi lahan di daerah Batu, Malang, Jawa Timur. Awalnya berupa hutan tetapi kini menjadi lahan pertanian sehingga diduga membuat lahan mudah longsor.
Dalam rakor pengurangan risiko bencana di Kecamatan Bumiaji, Perum Perhutani tengah mengevaluasi penggunaan lahan oleh masyarakat untuk bertani tanaman musiman di hulu.
Lahan Perhutani di kawasan Kota Batu sendiri ada sekitar 6.000 hektar, 2.900 hektar adalah hutan lindung dan 3.000 adalah hutan produksi.
Seharusnya area lahan produksi hanya digunakan untuk bertani tanaman yang justru menguatkan permukaan tanah.
Banjir bandang menerjang Kota Batu, Jawa Timur, pada 4 November lalu.
Banjir disertai material lumpur menerjang permukiman warga di bantaran Sungai Brantas pasca-hujan deras.
Dari 13 korban yang berhasil ditemukan, enam orang di antaranya ditemukan dalam keadaan selamat. Sedangkan tujuh lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/230503/perhutani-akui-alih-fungsi-lahan-jadi-penyebab-banjir-bandang-di-batu