KOTA BATU, KOMPAS.TV - Minggu pagi (07/11), ratusan Warga Ngantang, Kabupaten Malang, datang ke Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur untuk memberikan bantuan tenaga kepada warga yang terdampak banjir bandang.
Dengan membawa cangkul, sekop dan peralatan manual lain, mereka membantu pembersihan sisa-sisa material banjir bandang.
Petugas gabungan dari berbagai satuan pun masih membantu mempercepat proses pembersihan dengan alat berat.
Sementara itu, kemarin (06/11) operasi pencarian terhadap korban banjir bandang di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, akhirnya dihentikan pihak SAR.
Dengan demikian, seluruh korban banjir bandang sebanyak 13 orang sudah berhasil ditemukan.
Dari 13 korban yang berhasil ditemukan, 6 orang diantaranya ditemukan dalam keadaan selamat.
Sedangkan 7 orang lainnya ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
Baca Juga Banjir Bandang di Batu, Tercatat 7 Orang Meninggal Dunia di https://www.kompas.tv/article/229514/banjir-bandang-di-batu-tercatat-7-orang-meninggal-dunia
Wakil Wali Kota Batu Juga menyebut penyebab banjir bandang ini diduga karena ada alih fungsi lahan dan pembalakan liar.
Kini, tim khusus sudah dibentuk untuk melakukan investigasi.
Organisasi penggerak konservasi hutan dan satwa liar, ProFauna pun menduga ada beberapa penyebab banjir bandang yang menerjang Bulukerto Kota Batu, Jawa Timur.
Salah satunya diyakini karena alih fungsi lahan.
Terkait adanya alih fungsi lahan di wilayah Bulukerto, Kota Batu, Jawa Timur, Perum Perhutani pun berjanji akan memperbaiki kualitas lahan di wilayah hulu.
Kini, Perum Perhutani sudah melakukan pendataan untuk kemudian dilakukan revitalisasi lahan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/229643/aktivis-lingkungan-sebut-penyebab-banjir-bandang-di-kota-batu-imbas-kebakaran-hutan-pada-2019