RIAU, KOMPAS.TV Tak ada yang menyangka, Minyak goreng bekas yang kerap dibuang oleh masyarakat setelah digunakan bisa dimanfaatkan kembali di tangan pemuda asal provinsi Riau ini. Minyak goreng bekas bisa di ekspor ke luar negeri dengan omzet hingga ratusan juta rupiah
Di jalan air hitam, Kecamatan Binawidya, Kota Pekanbaru, Riau ini Muhammad Rizky Ramadhan seorang pemuda yang masih duduk di bangku pasca sarjana di salah satu universitas di Riau menjalankan bisnis minyak goreng bekas menjadi bahan yang memiliki nilai ekonomis.
Bisnis itu dimulai oleh Rizky setelah adanya hasil pembicaraan bersama teman sekampusnya soal pemanfaatan minyak jelantah yang bisa digunakan sebagai bahan biodiesel.
Dari skala rumah tangga hingga rumah makan, Rizky menampung minyak jelantah dari berbagai daerah. Ia membeli limbah rumah tangga itu dengan harga 5.500 perkilogram.
Baca Juga Mengubah Limbah Minyak Jelantah Menjadi Sabun di https://www.kompas.tv/article/186291/mengubah-limbah-minyak-jelantah-menjadi-sabun
Dibantu oleh pekerjanya, minyak jelantah yang ia beli kemudian disaring untuk memisahkan minyak dari sisa-sisa penggorengan. Minyak kemudian ditampung di dalam tangki yang memiliki kapasitas 20.000 liter.
Dalam sebulan, Rizky mengaku bisa mengirim minyak jelantah hingga 60 ton ke negera singapura dan beberapa negara lainya.
Tidak berhenti di provinsi Riau, Rizky mengembangkan bisnisnya ke berbagai daerah di tanah air seperti di Aceh, Medan, Padang, Pekanbaru, Lampung dan Jakarta.
Rizky juga mengaku dimasa pandemi covid-19 sempat mengalami kendala terhadap jumlah minyak jelantah yang ia dapatkan. Mengingat rumah makan ataupun tempat usaha yang menggunakan minyak goreng dibatasi jam operasionalnya.
Video Editor: Febi Ramdani
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/226483/bisnis-minyak-jelantah-beromzet-hingga-miliaran-rupiah