BLITAR, KOMPAS.TV - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Minggu siang berkunjung ke peternakan ikan koi di kecamatan Nglegok kabupaten Blitar. Dalam kunjungannya ini, Abdul Halim Iskandar meresmikan sistem pembudidayaan ikan koi berbasis internet, yang dibuat oleh para peternak.
Dalam sistem pembudidayaan ikan koi berbasis internet ini, alat pakan dan pompa air dapat bekerja secara automatis. Alat pakan ikan koi akan memberi makan sesuai dengan cuaca dan kadar air dalam kolam.
Sementara untuk pompa air, juga akan bekerja untuk menyesuaikan kapasitas dan kadar air dalam kolam, secara automatis. Ke 2 alat tersebut dikendalikan oleh sensor dan program sistem yang terlebih dahulu disetting oleh para peternak, melalui computer.
Dengan penggunaan ke 2 alat tersebut, kini para peternak hanya perlu menggunakan gawai atau laptop untuk memberi makan ikan, serta mengatur kadar air. Penggunaan alat smart feeder dan pompa air automatis tersebut, bermanfaat untuk efisiensi pakan ikan, serta penghematan biaya listrik.
Untuk membuat sistem pembudidayaan ikan koi berbasis internet dalam 1 kolam, para peternak harus merogoh kantong hingga 200 juta rupiah. Meski mahal, namun manfaat yang didapatkan para peternak jaga banyak.
Mulai dari penghematan biaya produksi, hingga lebih terjaminnya kesehatan ikan koi.
Abdul Halim Iskandar, berencana akan mengadopsi inovasi tersebut, di sejumlah daerah di Indonesia. Sehingga para peternak ikan dapat bekerja lebih ringan dan mudah. Serta kualitas ikan yang dihasilkan lebih terjamin.
#blitar #peternak #koi #Menteridesa #Beritakediri
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/223073/peternak-di-blitar-ciptakan-inovasi-alat-pakan-ikan-koi-otomatis