SEMARANG, KOMPASTV - Prihatin banyak tenaga medis yang positif bahkan meninggal dunia dampak penanganan pasien covid-19, mahasiswa teknik Universitas PGRI Semarang berhasil menciptakan alat ventilator otomatis.
Dengan alat ini tim medis tidak perlu lagi mendekat atau kontak langsung dengan pasien covid-19 saat membantu pernapasan.
Ventilator diberi nama ventilator internet of thing.
Cara kerjanya bisa merekam data pasien, lewat laptop ataupun smartphone.
Adanya ventilator ini, diharapkan sangat membantu tenaga medis dalam penanganan pasien positif corona.
Para mahasiswa ini mengklaim ventilator buatannya baru pertama di dunia yang menggunakan sistem otomatis.
Ventilator internet of thing ini di klaim juga lebih murah di banding ventilator yang ada di rumah sakit yang harganya capai ratusan juta rupiah.
Sementara untuk membuat ventilator ini, para mahasiswa hanya memerlukan biaya Rp 3 juta.