KOMPAS.TV - Seusai melakukan olah TKP di Sungai Cileueur, Ciamis, Jawa Barat, polisi menjelaskan pihaknya tidak menemukan alat-alat penunjang keamanan dalam kegiatan yang diikuti 150 siswa ini.
Selain memeriksa kondisi sungai, polisi juga memeriksa 4 orang saksi.
Dari keterangan saksi diketahui kejadian bermula saat ada satu peserta yang terpeleset saat menyeberangi sungai dalam kegiatan susur sungai.
Selanjutnya, terjadi tarik menarik antar peserta yang menyebabkan 21 orang tenggelam. 10 orang selamat, sementara 11 siswa meninggal dunia.
Polisi juga menjelaskan kondisi geologis Sungai Cileueur yang berbatuan dan licin, serta terdapat perbedaan ketinggian antara bagian bibir dengan muara sungai.
Sebelumnya, polisi melakukan olah tempat kejadian perkara di lokasi Sungai Cileur, pasca peristiwa 11 pelajar tewas karena tenggelam saat kegiatan susur sungai.
Baca Juga Takziah ke Ciamis, Ridwan Kamil Minta Kegiatan Susur Sungai Dihentikan Sementara di https://www.kompas.tv/article/222366/takziah-ke-ciamis-ridwan-kamil-minta-kegiatan-susur-sungai-dihentikan-sementara
Tim Indentifikasi Polres Ciamis memeriksa sejumlah lokasi di kawasan Sungai Cileur yang menjadi jalur dari kegiatan susur sungai yang menewaskan 11 siswa MTs Harapan Baru Ciamis.
Polisi juga mengukur kedalaman sungai dan memeriksa empat orang saksi mata untuk mencari tahu penyebab tenggelamnya 11 siswa MTs hingga tewas.
Kepada polisi saksi mata menyebut telah mengingatkan guru pembimbing tetapi tidak dihiraukan.
Artikel ini bisa dilihat di : https://www.kompas.tv/article/222375/11-siswa-mts-tewas-polisi-gelar-olah-tkp-tragedi-susur-sungai-cileueur-ciamis