Konsorsium jurnalis investigasi internasional merilis data yang dikenal dengan sebutan Pandora Papers. Di dalam laporan berisi kasus-kasus skandal pajak terbesar dunia tersebut tercantum nama Airlangga Hartarto dan Luhut Binsar Pandjaitan.
Konsorsium jurnalis investigasi memperoleh bocoran data berukuran hampir 3 terabite yang berisi sebanyak 11, 9 juta dokumen dari sumber anonim. Dalam laporan itu, tercantum setidaknya nama 35 pemimpin negara dan ratusan pejabat hingga artis dunia.
Dua tokoh yang masing-masing di dalam pemerintahan menjabat sebagai Menko Perekonomian RI dan Menko Kemaritiman dan Investasi RI tersebut telah menyampaikan klarifikasinya. Menko Perekonomian Airlangga Hartarto disebut memiliki dua perusahaan cangkang di British Virgin Islands, Yuridiksi bebas pajak di kawasan Karibia yakni Buckley Development Corporation dan Smart Property Holdings Limited. Airlangga mengklaim tidak mengetahui pendirian perusahaan itu.
Dalam rilis tertulis yang dikirim ke media, Juru Bicara Luhut Pandjaitan Jodi Mahardi mengonfirmasi terkait petrocapital yang dibentuk di Republik Panama. Luhut disebut hanya menjabat eksekutif petrocapital selama 3 tahun sejak 2007. Jodi membantah informasi terkait, Luhut yang berkongsi dengan perusahaan minyak milik pemerintah Indonesia dan mengubah nama perusahaan.
Masuk Daftar Nama dalam Pandora Papers, Ini Tanggapan Luhut & Airlangga