LUMAJANG, KOMPAS.TV - Pasca ditemukannya dugaan penyelewengan dana bansos, Pemkab Lumajang Jawa Timur langsung membuka posko pengaduan di seluruh desa dan kecamatan. Sedangkan penyelidikan kasus itu di Kepolisian terus bergulir. Sudah ada 15 saksi yang diperiksa.
Salah satu posko pengaduan dana bansos berada di Balai Desa Tempeh Lor, Kecamatan Tempeh, Kabupaten Lumajang Jawa Timur.
Bupati Lumajang, Thoriqul Haq datang ke posko tersebut untuk mengecek pengaduan yang sudah masuk dan melihat langsung progres penyaluran bantuan PKH dan BPNT dari Kementrian Sosial.
Baca Juga Penyelewegan Dana Bansos Capai Ratusan Juta, Bupati Mendesak Polisi Usut Tuntas di https://www.kompas.tv/article/205743/penyelewegan-dana-bansos-capai-ratusan-juta-bupati-mendesak-polisi-usut-tuntas
Bupati juga menjelaskan ke petugas jika pemerintah desa diberi wewenang mengganti nama penerima bantuan sosial sesuai data yang dimiliki mereka. Hal itu untuk mempercepat penyaluran bantuan.
Sementara itu, polisi terus mendalami kasus dugaan penyelewengan dana bansos PKH dan BPNT. Sudah ada 15 orang saksi dari saksi korban, pemilik e-warung maupun tenaga pendamping yang diperiksa.
Baca Juga Warga Miskin Korban Pemotongan Dana Bansos Bertambah di https://www.kompas.tv/article/205734/warga-miskin-korban-pemotongan-dana-bansos-bertambah
Sebelumnya, ratusan warga di Desa Sawaran Kulon, Kecamatan Kedungjajang mengaku saldo rekening di kartu keluarga sejahtera mereka dipotong oleh pihak e-warung. Saldo rekening mereka dipindahkan ke sejumlah rekening pendamping bantuan dan pemilik e warung.
#BupatiLumajang #KorupsiBansos #PKH #BPNT