KOMPASTV - Angka kasus covid-19 masih menunjukkan kenaikan setiap harinya. Tidak hanya menyerang orang dewasa, covid-19 juga rentan dialami anak-anak. Varian delta yang cepat menginfeksi, diduga menjadi pemicunya.
Data dari situs satuan tugas penanganan covid-19 indonesia, sebanyak 12,8 % anak-anak di indonesia, terpapar covid-19. Artinya ada satu dari delapan kasus covid-19 di indonesia sejak awal pandemi, merupakan anak-anak.
Dari jumlah tersebut, 2,9 % terjadi pada anak usia 0-5 tahun, 9,9 % menimpa anak usia 6-18 tahun.
Ikatan dokter anak indonesia juga menunjukkan, case fatality rate atau tingkat kematian pada anak karena covid-19 di indonesia, tertinggi di dunia.
Melihat dari lonjakan ini, potensi penularan masif pada kelompok usia anak perlu diwaspadai. Selain memperketat protokol kesehatan, penting bagi para orangtua juga mengetahui gejala covid-19 yang bisa terjadi pada anak.
Melansir dari laman kompas.com, gejala covid-19 yang paling umum pada anak-anak adalah demam dan batuk.
Namun, anak-anak bisa mengalami gejala covid-19 lainnya, seperti, hidung tersumbat atau pilek. Kehilangan indera perasa atau penciuman, sakit tenggorokan, sesak nafas, diare atau sakit perut, mual atau muntah, kelelahan, sakit kepala, nyeri pada otot atau bagian tubuh lainnya. Dan nafsu makan buruk, terutama pada bayi di bawah satu tahun.
Gejala-gejala ini bisa semakin berat, jika anak memiliki komorbid atau penyakit penyerta.
Lantas bagaimana perawatan dan pengobatan untuk anak jika terpapar covid-19?. Serta apa saja yang harus diperhatikan jika anak harus melakukan isolasi mandiri?? Temukan jawabannya di ayo sehat.
Follow us:
Instagram : @ayosehat_kompastv