KOMPAS.TV - Jumlah kasus harian covid-19 di tanar air menurun seiring jumlah testing yang ikut berkurang.
Sebaliknya, kasus kematian justru menjadi angka kematian harian tertinggi di dunia.
Kasus harian covid-19 Indonesia memperlihatkan tren penurunan, setelah sepekan sebelumnya selalu mencetak rekor, menembus angka 40 ribu dan 50 ribu kasus.
Angka tersebut, bahkan sempat menempatkan Indonesia tertinggi di dunia.
Pada Senin 19 Juli, kasus harian covid-19 Indonesia berada di angka 34.257 kasus. Ini merupakan kasus baru terendah sejak 10 Juli lalu.
Meski demikian, kasus kematian justru berkebalikan. 1.338 orang tercatat meninggal dunia. Jumlah ini menjadi angka kematian tertinggi, tak hanya sepanjang sejarah pandemi di tanah air, tetapi juga menjadi angka kematian harian tertinggi di dunia.
Penurunan kasus harian memang sedikit melegakan. Namun bukan berarti kita bisa melonggarkan kebiasaan.
Kasus harian turun terjadi bukan semata karena adanya pembatasan mobilitas. Faktanya jumlah testing ikut berkurang.
Kementerian Kesehatan mencatat, 16 Juli, 179.216 orang yang dites ditemukan 54 ribu kasus positif.
17 Juli, dari 188.551 orang yang dites ditemukan 51.952 kasus positif dan 19 Juli, kasus harian memang turun menjadi 34.257.
Namun jumlah orang yang dites terendah dalam 2 pekan, yakni hanya 127.461.
Kasus harian memang menurun. Namun efek dari pembatasan mobilitas warga selama PPKM Darurat, sejatinya belum bisa terlihat sekarang.
Oleh karena itu, Presiden meminta kepala daerah untuk tidak terlena melihat penurunan ini.
Sebagai tindak pencegahan di lapangan, Presiden meminta kepala daerah menyiapkan lokasi isolasi terpusat, bahkan hingga ke tingkat desa.
Presiden juga menegaskan agar kepala daerah, lebih ketat mendisiplinkan warga untuk memakai masker, menjaga jarak dan menghindari kerumunan.
Tiga hal sederhana, namun bisa menjadi kunci untuk mencegah penyebaran virus.