BANDUNG, KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil memastikan pihaknya telah mengantisipasi kelangkaan kedelai di Jawa Barat.
Saat ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kementerian terkait.,
Seusai mengikuti rapat paripurna dengan anggota DPRD Jabar, RK menyatakan geografis Indonesia memang kurang cocok untuk menanam kedelai, sehingga hasil panen kedelai tidak sesuai dengan kebutuhan perajin tahu dan tempe.
Meski demikian untuk menjamin pasokan dan harga kedelai tetap terjaga, Ridwan Kamil terus melakukan koordinasi dengan Bulog dan kementerian terkait.
Sejumlah kios tahu dan tempe terlihat kosong sejak pedagang berhenti berjualan tahu dan tempe karena harga kedelai yang mahal hampir 12 ribu rupiah per kilogram.
Para pedagang tahu dan tempe mengaku sejumlah konsumennya mengeluh karena mahalnya harga tahu dan tempe saat ini.
Yang biasanya dijual dengan harga 7 ribu rupiah kini naik menjadi 11 ribu rupiah.
Aktivitas produksi tempe di Kota Cimahi, Jawa Barat, juga berhenti.
Perajin tempe berharap pemerintah turun tangan untuk mengendalikan harga kedelai.
Konsumen UMKM pun kewalahan karena sulit mendapatkan bahan baku tempe.