BALI, KOMPAS.TV - Hingga hari ke sembilan, sejumlah kapal perang milik Indonesia dan dibantu kapal negara sahabat terus melakukan penyisiran di area lokasi tenggelamnya kapal selam KRI Nanggala-402 di Perairan Utara Bali.

Sore tadi (29/04), kapal SAR Mega Bakti, milik Tentara Laut Diraja Malaysia terpantau melakukan pengisian bahan bakar serta logistik, sebelum melanjutkan penyisiran kembali.

Kapal SAR Mega Bakti memiliki kemampuan mendeteksi benda di bawah laut hingga kedalaman seribu meter.

Dalam misi membantu penyelamatan KRI Nanggala 402, kapal SAR Mega Bakti diawaki 54 personel Tentara Laut Diraja Malaysia.

Presiden Joko Widodo Kamis (29/04) kemarin bertemu dengan perwakilan keluarga 53 awak kapal Nanggala-402 yang gugur saat bertugas.

Selain menyampaikan rasa duka, Presiden Joko Widodo juga memberikan santunan berupa rumah kepada keluarga awak kapal Nanggala-402 di hanggar Lanudal Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur.

Presiden sudah menginstruksikan panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut, untuk segera merealisasikan pembangunan rumah bagi keluarga prajurit.

Menurut rencana, lokasi rumah ini akan disesuaikan dengan kesepakatan anggota keluarga.

Sementara itu, di Banyuwangi, Jawa Timur, persiapan jelang tabur bunga di Pelabuhan Tanjuwangi, Jawa Timur, terus dilakukan.

Menurut rencana, tabur bunga yang akan berlangsung Jumat (30/04), hari ini, akan dihadiri Panglima TNI dan seluruh keluarga korban Nanggala-402 yang gugur di utara perairan Bali.

Di Buleleng, Bali, tim gabungan di posko perbantuan evakuasi KRI Nanggala 402, Pelabuhan Celukan Bawang, Kecamatan Gerokgak, Buleleng, Bali, masih terus melakukan penyisiran serpihan kapal.

Penyisiran dilakukan dalam radius seluas lima mil dari Pelabuhan Celukan Bawang.