KOMPAS.TV - Upacara tabur bunga di tengah laut dilakukan untuk menghormati awak KRI Nanggala-402 yang gugur.

Gubernur Bali, I Wayan Koster memimpin doa dan upacara tabur bunga tersebut.

Doa dan upacara tabur bunga dilakukan di Labuhan Lalang, Buleleng Bali.

Lokasi ini dekat dengan tenggelammnya KRI Nanggala-402.

Ada 53 karangan bunga yang dilarung ke laut lepas dengan bertuliskan nama para awak kru KRI Nanggala-402.

Tabur bunga juga dihadiri oleh perwakilan semua umat beragama.

Sementara itu, keluarga salah satu awak KRI Nanggala, Kapten Laut I Gede Kartika melakukan persembahyangan di Pelabuhan Celukan Bawang, Gerokgak, Buleleng Bali.

Keluarga memohon agar jenazah ABK KRI Nanggala dapat dievakuasi.

Ritual upacara penebusan arwah secara Hindu yang dilakukan oleh keluarga Kapten Laut I Gede Kartika, diawali dengan persembahyangan di Pura Swagina Bhuana Amerta.

Kemudian dilanjutkan upacara melarung sesajen ke tengah Pantai Celukan Bawang, Buleleng Bali. Ritual dipimpin oleh seorang pendeta agama hindu.
Bukan hal mudah untuk mengevakuasi jenazah para awak dari kabin bertekanan di kedalaman 838 meter di bawah laut.

Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana Yudo Margono mengatakan, TNI AL akan berkoordinasi dengan International Submarine Escape and Rescue Liaison Ooffice atau ISMERLO, terkait dengan tindakan evakuasi kapal selam KRI Nanggala-402.