SAMARINDA, KOMPAS.TV - Tradisi beduk sahur di bulan Ramadan tentu jadi kegiatan yang cukup digemari remaja.
Namun di Samarinda, Kalimantan Timur warga terpaksa membubarkan paksa kelompok remaja yang berkerumun dengan musik keras serta menyalakan suar darurat.
Warga merasa resah akibat ulah sekelompok remaja tersebut tanpa mematuhi protokol kesehatan serta membahayakan lingkungan sekitar dari bahaya kebakaran.
Tak hanya itu, arak arakan mobil yang membawa sound sistem dan kendaraan bermotor mengakibatkan kemacetan cukup panjang, dan membuat kegaduhan yang meresahkan warga.
Mereka berkumpul di simpang 4 Gerilia Kecamatan Sungai Pinang, Kota Samarinda, Kalimantan Timur.
Warga berharap pihak TNI-Polri serta tim gugus covid bisa bertindak karena sudah sangat meresahkan warga agar aktifitas beduk sahur bisa lebih baik.
Dan kerumunan massa yang dikhawatirkan terjadi klaster baru penyebaran covid-19.