JAKARTA, KOMPSTV - Kelenjar tiroid sangat berperan penting dalam sistem metabolisme tubuh. Kelenjar ini memproduksi hormon penting, yang ketika bermasalah, maka kinerja organ tubuh dapat terganggu.
Kelainan kelenjar tiroid dapat berupa kelainan bentuk, fungsi, atau kombinasi keduanya. Kelainan bentuk dapat ditandai munculnya benjolan pada leher. Kondisi ini bisa tidak berbahaya, namun tak sedikit pula menjadi membahayakan jiwa.
Sementara kelainan pada fungsi, dapat berupa produksi hormon yang berlebih. Akibatnya, energi yang cepat akan membuat tubuh mudah lelah. Kondisi ini dikenal dengan hipertiroidisme.
Namun sebaliknya, saat kelenjar tiroid memproduksi terlalu sedikit hormon, tubuh akan kekurangan energi dan mudah lemas. Kondisi ini disebut sebagai hipotiroidisme.
Namun tak hanya kaum hawa, risiko gangguan tiroid juga terjadi pada seseorang dengan usia di atas 60 tahun.
Selain pembesaran kelenjar tiroid, penderita hormon tiroid berlebihan atau hipertiriodisme biasanya mengalami tremor atau tangan gemetar. Detak jantung yang berdebar. Gangguan kecemasan. Nafsu makan yang bertambah namun mengalami penurunan berat badan. Kesulitan tidur. Keringat berlebih dan mudah lelah.
Sementara itu, penderita hormon tiroid yang sedikit atau hipotiriodisme biasanya mengalami rasa kantuk atau mudah letih. Mudah lupa. Merasa kedinginan. Nafsu makan yang memburuk dan penurunan berat badan. Kulit kering dan rambut yang kasar. Hilang ingatan hingga melambatnya aktivitas mental dan pemikiran.
Lantas bagaimana cara yang tepat menangani gangguan tiroid ini??. Yuk langsung kita simak bersama di ayo sehat.
Follow us:
Instagram : @ayosehat_kompastv