BATANG, KOMPAS.TV - Sebanyak 300 sekolah dasar negeri dan 30 SMP di Batang, mulai melakukan kegiatan belajar mengajar dengan tatap muka. Pembelajaran menggunakan metode tatap muka, wajib dengan protokol kesehatan ketat, wajib memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak.
Tempat duduk mereka juga satu meja satu siswa atau diberi jarak dan dilarang saling bersalaman. Jam pelajaran juga ada pengurangan, maksimal hanya sampai jam 11 siang. Diberlakukan sistem bergilir untuk masing- masing kelas, ada sesi pagi dan sesi siang. Namun ada juga yang sepekan hanya ada tiga kali pertemuan atau tatap muka.
Siswa dan siswi mengaku sudah sangat senang bisa masuk sekolah dengan tatap muka. Mereka kangen suasana sekolah, bertemu teman, guru, dan mengikuti pelajaran seperti biasa atau sebelumnya.
Wihaji, bupati Batang, menyebutkan ada 13 Kecamatan dari 15 Kecamatan yang sudah boleh belajar tatap muka. Kecamatan dan desa yang zero Covid-19 atau masuk zona hijau per hari ini diizinkan menggelar pembelajaran tatap muka dengan pembatasan.
Dua Kecamatan yang belum bisa adalah limpung dan Kecamatan Batang karena merupakan zona merah.
Wihaji menambahkan apabila nanti ada salah seorang murid yang terkonfirmasi positif korona, pembelajaran akan langsung dihentikan di sekolah itu.