JAKARTA, KOMPAS.TV - Dari pencarian korban dan perekam suara kokpit Sriwijaya Air PK CLC di Kepulauan Seribu hari ini menghadapi cuaca buruk.
Gelombang air laut memang terbilang rendah namun kecepatan angin dan potensi hujan ringan memperlambat persiapan para tim penyelam.
Angin yang kencang berdampak pada guncangan kapal tim penyelam sehingga persiapan penggunaan baju selam, Tabung oksigen dan sejenisnya, menjadi lebih lama.
Sejak kemarin malam hingga kamis pagi, robot bawah laut atau ROV juga sudah dikerahkan untuk memberikan gambaran koordinat mana saja yang masih terdapat puing, bagian kotak hitam atau jasad korban.
Hingga pukul 10, tim penyelam tni angkatan laut mulai dari denjaka, kopaska, taifib hingga dislambair, sudah menurunkan tim penyelam pertama, untuk memeriksa jarak pandang di bawah laut. Proses sedang berjalan sehingga belum ada temuan yang dibawa ke KRI Rigel.