TEGAL, KOMPAS.TV - Salah satunya dilakukan, Jamaludin Alkatiri, seorang perajin sarung tenun ATBM, di kota Tegal. Sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air, pihaknya telah melakukan berbagai inovasi, mulai dari motif hingga kualitas tinggi dengan harga terjangkau.
Sedikitnya ada lima motif sarung baru yang telah diproduksi. Salah satunya sarung Songket Turkey, dengan bahan kain sutra di negara asalnya, turki. Harga sarung dibandrol mencapai Rp 1,5 juta. Namun setelah di inovasi, dengan menggunakan bahan organik serat kayu, dengan kualitas yang tidak kalah, harga sarung, sangat terjangkau yakni hanya Rp. 200 ribu.
Jamaludin menuturkan, sarung Songket Turkey buatan Indonesia menjadi alternatif bagi konsumen yang sudah terbiasa, menggunakan sarung berbahan sutra. Dengan harga yang terjangkau dan kualitas bersaing, sarung buatan perajin asal kota tega ini, kini mampu menembus sejumlah negara di afrika, emirat arab dan asia tenggara.
Pihaknya akan terus berinovasi dan menciptakan kreasi kreasi baru untuk meningkatkan kualitas sarung tenun ATBM nya. Hal ini agar sarung tenun buatan perajin kota Tegal, Jawa Tengah, tetap mampu bersaing di domestik maupun luar negeri. Dengan inovasi yang terus dilakukan, usahanya mampu bertahan ditengah pandemi Covid-19.