JAKARTA, KOMPAS.TV - Di masa pandemi ini, masyarakat banyak menghasilkan sampah makanan rumah tangga karena memiliki banyak waktu di rumah.
Sampah makanan ini bisa diajdikan pupuk organik dan bisa dibuat sendiri di rumah. Hal ini untuk mengurangi sampah makanan yang dibuang ke tempat pembuangan akhir, yang jumlahnya semakin meningkat.
Cara membuat pupuk organik sendiri ternyata tak sulit. Kamu bisa menggunakan limbah dapur yang biasanya kamu buang begitu saja.
Beberapa limbah dapur yang bisa kamu jadikan pupuk organik adalah ampas kopi, cangkang telur, dan kulit pisang.
Sebelum mulai menumpuk, ketahuilah bahwa ada dua jenis pengomposan: yakni, dingin dan panas. Pengomposan dingin sangatlah mudah, kamu hanya perlu mengumpulkan sampah pekarangan atau limbah rumah tangga dari makanan sisa, seperti kulit buah dan sayuran, bubuk kopi dan teh, serta kulit telur.
Bila sudah terkumpul, kemudian siram tumpukan sampah yang diletakkan di dalam wadah dan biarkan. Selama satu tahun atau lebih, materi akan terurai.
Sedangkan pengomposan panas memerlukan peran yang lebih aktif, tetapi keuntungannya adalah prosesnya akan lebih cepat. Hanya dalam waktu satu hingga tiga bulan selama cuaca hangat.
Empat bahan yang dibutuhkan untuk kompos panas agar bisa berproses dengan cepat adalah nitrogen, karbon, udara, dan air, yang akan memberi makan mikroorganisme, untuk mempercepat proses pembusukan.
Selain itu diperlukan suhu panas, baik lewat wadahnya, atau penempatannya. Suhu panas akan mempercepat kinerja mikroba hingga 60 kali lipat. Jika memiliki banyak sampah organik, kamu bisa membaginya menjadi dua kelompok. Biarkan kelompok yang satu memasak, sedangkan yang lain dikumpulkan.
Ada juga Vermikompos yang dibuat dengan bantuan cacing. Saat cacing ini memakan sisa makanan, mereka melepaskan coran, yang kaya akan nitrogen. Namun, cacing yang digunakan tidak boleh sembarangan. Cacing yang digunakan haruslah jenis reworms yang bisa dibeli di pasaran.