Blitar, KompasTV Jawa Timur - Sampah biasa hanya dibuang begitu saja dan berujung hanya akan mencemari lingkungan sekitar. Namun ditangan Ida Rosyta, warga kecamatan Gandusari Kabupaten Blitar, sampah plastik justru jadi sumber pendapatan yang menghasilkan jutaan rupiah.
Berawal dari rasa prihatin melihat pencemaran lingkungan yang terjadi, ibu 2 anak ini kemudian memutuskan untuk ikut mendaur ulang sampah. Berbekal kemampuan jahit yang dimilikinya, perempuan 37 tahun ini lantas mulai mengolah sampah plastik menjadi tas dan dompet.
Untuk membuat tas dan dompet dari plastik bungkus kopi atau sabun cuci ini, diperlukan ketelatenan dan ketelitian yang ekstra. Pemilihan jenis plastik dan proses pelipatan, menjadi hal terpenting agar menghasilkan pola tas dan dompet yang cantik.
Tidak hanya itu, proses pencucian bungkus plastik juga harus dipastikan bersih. Hal ini wajib dilakukan demi menjamin faktor kesehatan dan kenyamanan, saat tas atau dompet dikenakan oleh pelanggan.
Awalnya, cacian dan penolakan sempat diterima Ida Rosyta saat pertama kali mengenalkan produknya kepada warga sekitar. Namun kini setelah 3 tahun berjalan usaha daur ulang sampah tersebut sudah bisa menembus pasar luar negeri.
Rata-rata dalam satu bulan tidak kurang dari 100 tas dan dompet ludes terjual. Pendapatan yang didapatkan juga mencapai jutaan rupiah setiap bulannya.
Harga jual tas dan dompet dari sampah plastik ini juga bervariasi mulai dari 30 hingga 150 ribu rupiah, tergantung ukuran dan kerumitan. Selain menghasilkan pendapatan jutaan rupiah, produksi tas dan dompet dari sampah plastik ini juga berkontribusi ikut mencegah pencemaran lingkungan.
#Blitar #Jatim #Inspiratif #Inspirasi #Daur #Ulang #Recycle #Plastic
MEDIA SOSIAL KOMPAS TV JAWA TIMUR :
facebook : https://www.facebook.com/kompastvjatim
instagram : https://www.instagram.com/kompastvjatim
twitter : https://twitter.com/kompastvjatim