KEDIRI, KOMPAS.TV - Terlahir dengan keterbatasan fisik tidak membuat Sutikno warga kecamatan Plosoklaten Kabupaten Kediri ini putus semangat. Vonis polio yang diterima sejak kecil mendorongnya untuk tumbuh menjadi orang mandiri.
Tidak hanya itu, banyaknya penolakan kerja juga membuat bapak 1 anak ini memutuskan untuk merintis usaha bersama sang istri. Sejak itulah ia mulai mencari dan membeli sejumlah bambu yang tidak terpakai untuk diolah menjadi kerajinan.
Tidak adanya bakat dibidang seni sempat menjadi penghambat diawal usahanya memproduksi kerajinan. Namun besarnya semangat menjadi pribadi yang kuat merupakan latar belakang tersendiri bagi pria 48 tahun itu untuk belajar dan berinovasi.
Kini berkat ketekunananya dalam satu bulan Sutikno mampu memproduksi puluhan kerajinan mulai dari tempat tisu hingga hiasan lampu. Harga jualnya juga murah mulai dari 30 hingga 100 ribu rupiah tergantung ukuran dan kerumitan.
Sutikno bersyukur berkat usaha kerajinan tersebut ia mampu memperoleh pendapatan jutaan rupiah setiap bulannya. Tidak hanya itu kini ia juga menghidupi keluarganya tanpa harus bergantung kepada orang lain. Sutikno berharap para penyandang disabilitas lainnya agar tetap semangat dan mencoba untuk hidup mandiri.
#Kediri #Kerajinan #Bambu #Disabilitas #Seni #BeritaKediri