Di rumah kontrakan 3x3 meter di kawasan tembok gede gang 6 Kota Surabaya, Muhammad Umar harus berjuang bertahan hidup membiayai kebutuhan keluarganya. Semenjak wabah virus Corona, Muhammad Umar harus kehilangan pekerjaannya. Ia yang bekerja sebagai pengisi hiburan musik di acara pernikahan, sementara waktu ditiadakan karena pemerintah melarang kegiatan keramaian salah satunya pernikahan.
Biasanya, sehabis lebaran dirinya bisa mendapatkan job empat kali selama satu bulan, dengan imbalan Rp 250 ribu rupiah setiap kali mengisi acara pernikahan. Dengan kondisi seperti ini, dirinya pun dibantu istrinya berjualan gorengan untuk menyambung hidup dan membayar kontrakan. Semenjak sepinya kegiatan, Muhammad Umar pun sering sakit sakitan.
Semenjak kehilangan pekerjaan akibat dampak Covid-19 dan sering sakit sakitan, Muhammad Umar tidak pernah menerima bantuan dari pemerintah. Hanya kawan seprofesi yang berempati terhadap kondisi dirinya.