KOMPAS.TV - Kurang dari sepekan, polisi berhasil mengungkap aksi anarkisme dan intoleransi di acara doa pernikahan atau midodareni yang digelar keluarga Umar Assegaf, di Solo, Jawa Tengah.
5 orang ditangkap, dan 4 di antaranya ditetapkan sebagai tersangka. Kini, Tim Gabungan Polda Jawa Tengah masih memburu nama-nama lain yang diduga terlibat.
Selain tersangka, polisi juga menyita sejumlah barang bukti yang digunakan pelaku dalam aksinya.
Aksi anarkisme ini terjadi Sabtu malam, 8 Agustus lalu. Termakan provokasi tentang isu kegiatan terlarang, sejumlah orang berusaha membubarkan acara keluarga Umar Assegaf, di Mertodranan, kawasan Pasar Kliwon, Solo. Penyerangan mengakibatkan 3 orang luka-luka dan sejumlah kendaraan rusak.
Petugas gabungan dari Brimob Polda Jawa Tengah, Sabhara Polresta Solo, serta Polsek Pasar Kliwon, berjaga di lokasi mengantisipasi jika ada penyerangan kembali.
Dari penyelidikan, sejumlah nama terdeteksi sebagai terduga pelaku.
Selain menangkap 5 orang, sejumlah orang lainnya yang diduga terlibat aksi kekerasan dan intoleransi terus diburu polisi.