KOMPAS.TV - Universitas Airlangga Surabaya membuka kanal aduan bagi korban dugaan pelecehan seksual fetish kain jarik berkedok penelitian.
Kepolisian pun menyelidiki peristiwa ini meski belum ada laporan.
Pekan ini media sosial dihebohkan pengakuan seorang mahasiswa yang mengaku menjadi korban fetish kain jarik berkedok riset akademik.
G terduga pelaku menghubungi adik kelasnya melalui media sosial.
Dibujuk sedemikian rupa hingga akhirnya sang adik kelas mau mengikuti permintaannya, membungkus tubuh dengan kain jarik setelah mata mulut hingga badan dilakban.
Alasannya semua untuk penelitian. G tidak ada di tempat, semua dilakukan oleh korban dan kawan korban yang dimintai bantuan untuk membungkus dan mendokumentasikan.
Menurut pengunggah cerita, beberapa kawannya pun terbujuk dan ikut dibungkus.
Belakangan, media sosial pun ramai mereka yang pernah dihubungi G untuk dimintai hal sama.
Ketua Pusat Informasi dan Humas Unair membenarkan, G adalah mahasiswa Unair.
Yang dilakukan sekarang oleh kampus adalah mengumpulkan informasi karena sampai sekarang G belum bisa dihubungi.
Meski belum ada laporan, polisi menindaklanjuti peristiwa ini.
Kini Unair membuka kanal aduan dan meminta siapapun yang merasa menjadi korban untuk melapor.