MEDAN, KOMPAS.TV - Beberapa warga kota Medan mempunyai selera berbeda saat berbuka puasa diantaranya menyantap lomang saat berbuka puasa. Lomang ini lebih nikmat jika dimakan bersama srikaya, rendang dan buah durian.
Salah satu tempat penjualan lomang yang banyak di cari warga adalah Lomang panas jaya yang berada di Jalan Flamboyan Raya Medan. Lomang atau lemang khas mandailing ini di beri selai oleh penjualnya, sehingga menjadi kenikmatan tersendiri dan diminati warga Medan saat bulan Ramadan.
Memang tidak ada yang berbeda dengan Lomang lainnya, Lomang ini juga terbuat dari beras ketan lalu dicampur dengan santan kelapa, digulung daun pisang kemudian dimasukkan ke dalam seruas bambu lalu dibakar sampai matang. Lomang lebih nikmat jika disantap saat hangat. Cara mengkonsumsi lomang juga berbeda-beda, bisa ditambah dengan selai srikaya, kuah kari, tape, buah durian, rendang ataupun jenis selai lainnya. Namun penjualan Lomang tahun ini mulai jarang, karena di tengah pandemi covid 19 pedagang mengalami kesulitan.
Muhammad Nur salim Lubis pemilik usaha Lomang Panas Jaya mengaku selama bulan ramadan ini hanya menyediakan seratus lima puluh batang lomang, kondisi ini turun hingga tiga puluh lima persen di bandingkan tahun sebelumnya.
Begitupun pedagang tetap bersyukur karena Lomang buatannya tetap ada yang membeli di tengah situasi pandemi covid 19. Terutama menjelang berbuka puasa, Lomang di jual harganya Rp30 ribu per batang. Lomang disini hanya menyediakan selai srikaya yang sangat di sukai oleh pembeli. Selain untuk berbuka Lomang juga biasa dijadikan sebagai oleh-oleh khas Medan. (res)
#Lomang #Panas #Srikaya