Ini Cerita WNI di Chicago Soal Kesiapan Pemerintah Dalam Karantina Wilayah
KompasTV
2020-04-04
Views 2.9K
CHICAGO, KOMPAS.TV - Jumlah pasien positif virus corona di seluruh dunia telah menembus 1 juta kasus.
Pada Jumat (3/4/2020) sore, jumlah kasus positif Covid-19 tepatnya telah mencapai angka 1.018.107, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 213.218.
Sementara jumlah pasien positif corona yang meninggal tercatat 53.251 orang, seperti dilansir dari Worldometers.
AS merupakan negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia saat ini.
Hingga Jumat (3/4/2020), AS mencatatkan 496 kasus baru sehingga jumlah kasus menjadi 245.373 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.403 orang berhasil sembuh dan 6.095 orang lainnya meninggal dunia karena virus corona.
Ratri Istania, salah satu WNI yang bekerja sebagai Researcher di Loyola University Chicago menceritakan kondisi terkini di tempat ia tinggal.
\"Di sini memberlakukan stay at home order ya, sudah berlaku sejak tanggal 9 Maret lalu dan di perpanjang sampai 30 April,\" ucap Ratri.
Selain itu juga diterapkan School from Home yang mana siswa tersebut didampingi oleh orangtua.
Terkait kendala logistik laptop yang tak dimiliki orang tua dalam mensupport kegiatan school from home, pemerintah Chicago menyediakan 100.000 laptop dan sambungan internet, dengan persyaratan keluarga yang tidak mampu.
Simak cerita selengkapnya bersama Researcher di Loyola University Chicago, Illinois, Amerika Serikat, Ratri Istania.
Pada Jumat (3/4/2020) sore, jumlah kasus positif Covid-19 tepatnya telah mencapai angka 1.018.107, dengan jumlah pasien sembuh sebanyak 213.218.
Sementara jumlah pasien positif corona yang meninggal tercatat 53.251 orang, seperti dilansir dari Worldometers.
AS merupakan negara dengan jumlah kasus terbanyak di dunia saat ini.
Hingga Jumat (3/4/2020), AS mencatatkan 496 kasus baru sehingga jumlah kasus menjadi 245.373 kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 10.403 orang berhasil sembuh dan 6.095 orang lainnya meninggal dunia karena virus corona.
Ratri Istania, salah satu WNI yang bekerja sebagai Researcher di Loyola University Chicago menceritakan kondisi terkini di tempat ia tinggal.
\"Di sini memberlakukan stay at home order ya, sudah berlaku sejak tanggal 9 Maret lalu dan di perpanjang sampai 30 April,\" ucap Ratri.
Selain itu juga diterapkan School from Home yang mana siswa tersebut didampingi oleh orangtua.
Terkait kendala logistik laptop yang tak dimiliki orang tua dalam mensupport kegiatan school from home, pemerintah Chicago menyediakan 100.000 laptop dan sambungan internet, dengan persyaratan keluarga yang tidak mampu.
Simak cerita selengkapnya bersama Researcher di Loyola University Chicago, Illinois, Amerika Serikat, Ratri Istania.
Report form
RELATED VIDEOS
