KOMPAS.TV - Lantaran kesal karena dimintai sejumlah uang untuk study tour sekolah, seorang ayah kandung tega membunuh anak perempuannya. Tak sampai disitu, jenazah korban pun dimasukan ke dalam gorong-gorong selokan yang terletak di depan sekolah anaknya tersebut.
Kasus ini terungkap oleh pihak kepolisan setelah seorang pedagang kaki lima yang biasa berdagang di depan SMPN 6 Tasikmalaya merasa ada yang yang janggal dari gorong-gorong selokan yang terletak di depan sekolah tersebut.
Miris, nasib Delis yang masih duduk di bangku SMP, dirinya menjadi korban kekejian sang ayah kandung karena kesal lantaran uang.
Pihak kepolisian mengaku membutuhkan waktu hingga sebulan untuk menguak misteri kematian Delis bahwa ayahnya yang ternyata menjadi sang pelaku pembunuhan.
Peristiwa ini berawal dari korban yang meminta uang senilai Rp 400 ribu kepada pelaku, yakni sang ayah. Namun, sang ayah hanya memiliki uang Rp 300 ribu untuk membayar biaya study tour korban. Korban pun terus merengek dan meminta kepada pelaku karena dirinya ingin sekali mengikuti wisata dari sekolah.
Cekcok pun sempat terjadi hingga akhirnya pelaku membunuh korban yang tak lain ialah anak kandungnya sendiri. Pelaku pun membuang jasad korban di gorong-gorong selokan depan sekolah korban. Hal tersebut dilakukan agar tindakan keji pelaku tidak ketahuan.
Kasus Delis menambah catatan penganiayaan hingga mengakibatkan kematian seorang anak di tangan orangtuanya sendiri.
Dalam psikologi pengasuhan, kasus Delis menjadi satu lagi kasus kegagalan orangtua memahami sudut pandang dan permasalahan sang anak.