BANDUNG, KOMPAS.TV - Selain sebagai upaya melestarikan kebudayaan Sunda, usaha dibidang souvenir atau merchandise miniatur alat musik tradisional sunda ini cukup menjanjikan. Dalam satu bulan, usaha miniatur alat musik tradisional Sunda ini bisa mencapai 80 juta rupiah.
Diawali dari usaha merintis kerajinan tangan pada tahun 2003, tine mulyatini, mendirikan CV Waditra Indojaya yang menghasilkan miniatur alat musik tradisonal Sunda, khusunya seperangkat alat musik gamelan degung. Berada di kawasan jalan Soekarnohatta, Bale Waditra, menjadi tempat produksi miniatur alat musik Sunda tersebut. Nama Waditra sendiri dalam istilah bahasa Sunda berarti sebutan untuk alat-alat musik tradisional Sunda.
Miniatur ini dibuat dari bahan kayu albasiah dan juga silikon. Bahan kayu ini sebelumnya diukir menyerupai bentuk aslinya, tetapi dalam skala kecil. Kemudian bahan kayu yang sudah diukir ini dijadikan cetakan menggunakan silikon. Seperangkat miniatur alat musik gamelan degung ini diantaranya, kecapi, goong, rebab, kendang, bonang serta saron. Pada tahun 2005, kerajinan ini mendapatkan penghargaan dari muri, sebagai miniatur gamelan terkecil di Indonesia.
Kerajinan ini banyak dipesan oleh pemerintahan dan dijadikan cinderamata khas Jawa Barat. Kerajinan ini memiliki omzet hingga 80 juta rupiah dalam satu bulannya.
Selain tempat produksi dan pameran kesenian sunda, Bale Waditra ini sering dijadikan tempat pagelaran Sunda, serta wisata edukasi kepada anak-anak. Pembuatan miniatur alat musik tradisional Sunda juga, merupakan salah satu upaya untuk melestarikan kebudayaan sunda.
#MINIATUR #ALAT #MUSIK #SUNDA #TRADISIONAL