Eropa akan mulai memakai bahan bakar ramah lingkungan biofuel pada tahun 2020. Hal ini berarti Uni Eropa segera membatasi penggunaan minyak sawit dan bahkan menghapusnya secara bertahap dari pasar bahan bakar nabati.
Alasannya, sawit masuk ke dalam kategori tanaman pangan risiko tinggi dan rendah berdasarkan pemanfaatan lahannya. Bagi Indonesia, tidak masuknya sawit ke dalam daftar bahan bakar nabati aman menjadi diskriminasi.
Oleh sebab itu, pemerintah berniat mengajukan keberatan pada dewan pertimbangan organisasi perdagangan dunia. Uni Eropa akan menggantikan bahan bakar nabati dari rapeseed alias bunga brassica.